Infeksi jamur Pneumocystis atau pneumosistosis dapat menyerang berbagai organ tubuh, tetapi yang tersering adalah paru, dikenal sebagai P. jirovecii pneumonia (PJP). Penyakit ini semula dikenal sebagai infeksi oportunistik terpenting pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Perkembangan epidemiologi PJP berubah seiring kemajuan tata laksana HIV/AIDS, bergeser kepada populasi pasien imunodefisien non-HIV, termasuk pasien dengan keganasan hematologi, organ padat, penerima transplantasi, terapi kortikosteroid sistemik, dll.

Gejala klinis, pemeriksaan fisis, maupun radiologis pada kasus PJP maupun pneumosistosis secara umum tidak spesifik, sehingga diagnosis masih menjadi tantangan. Keterbatasan untuk memperoleh bahan klinis yang baik serta prosedur diagnostik juga belum optimal karena belum dapat dilakukan kultur P. jirovecii secara in vitro. Keterlambatan diagnosis berpotensi menyebabkan tata laksana tidak adekuat, sehingga meningkatkan morbiditas dan mortalitas.

Buku ini membahas epidemiologi dan biologi Pneumocystis, serta diagnosis dan tata laksana terkini, khususnya disesuaikan dengan kondisi Indonesia. Buku ini diharapkan dapat membantu para dokter maupun tenaga kesehatan lain untuk mengenali penyakit ini dengan lebih baik, menegakkan diagnosis dini, serta memberikan tata laksana yang tepat.

Previous articlePenandatanganan Nota Kesepahaman antara Purnomo Yusgiantoro Center dengan Forum Komunikasi Industri Pertahanan
Next articleThe Importance of Renewable Energy in Manufacturing

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here