Kebijakan hilirisasi migas dan minerba adalah fokus utama pemerintah indonesia untuk mengoptimalkan sumber daya alamnya. Laporan ini mengevaluasi tahapan hilirisasi dari sektor minyak bumi, gas alam, mineral, hingga batubara dengan menggunakan metodologi political, economic, social, technological, environment, and legal (pestel) dan konsep efek trickle down. Tujuannya adalah menilai faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kebijakan hilirisasi di indonesia. Melalui kerangka pestel, laporan ini mengidentifikasi aspek politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan, dan hukum yang mempengaruhi kebijakan hilirisasi. Efek trickle down dianalisis untuk memahami distribusi manfaat ekonomi. Hasilnya menunjukkan adanya dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, ketimpangan sosial, dan keberlanjutan lingkungan. Dalam konteks energi, diperlukan kebijakan yang mendukung investasi teknologi dan peningkatan kapasitas manusia. Di sektor migas eksplorasi dan eksploitasi sumber daya harus diimbangi dengan perlindungan lingkungan yang ketat dan berkelanjutan. Di sektor mineral, keterlibatan industri dan regulasi lingkungan perlu diperkuat. Di sektor batubara, diversifikasi ekonomi dan penggunaan energi bersih merupakan kunci untuk mengurangi dampak lingkungan. Implikasinya, diperlukan strategi kebijakan holistik yang mempertimbangkan aspek politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan, dan hukum. Kolaborasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan merupakan hal penting untuk implementasi kebijakan yang dapat meningkatkan nilai tambah sumber daya alam secara berkelanjutan dan memastikan distribusi manfaat yang adil.
DOI: https://doi.org/10.33116/pyc-br-5
By:
Akhmad Hanan (Purnomo Yusgiantoro Center)
Mayora Bunga Swastika (Purnomo Yusgiantoro Center)
Hidayatul Mustafidah Rohmawati (Purnomo Yusgiantoro Center)