Laporan singkat ini membahas strategi regional branding sebagai alat untuk mendorong pengembangan energi terbarukan dan meningkatkan ketahanan energi di tingkat daerah di Indonesia. Fokus utama laporan adalah mengidentifikasi hambatan, peluang, dan praktik terbaik yang dapat memperkuat transisi energi di enam provinsi yang menjadi lokus studi kasus, yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, dan Kalimantan Selatan.

Menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara semi-terstruktur dan studi literatur, laporan ini menemukan bahwa tantangan utama mencakup keterbatasan kapasitas teknis dan pendanaan, kurangnya sinergi kebijakan, dan dominasi sektor ekonomi konvensional. Namun, beberapa provinsi telah memanfaatkan strategi branding untuk menarik kerja sama, memperkuat kemitraan internasional, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung energi terbarukan.

Temuan menunjukkan bahwa regional branding dapat menciptakan identitas yang berfokus pada energi terbarukan, khususnya pada daerah lokus penelitian, untuk memperkuat citra daerah dan meningkatkan daya saing dalam menarik dukungan eksternal. Strategi ini meliputi inovasi kebijakan, penguatan kolaborasi lintas sektor, pemberdayaan komunitas lokal, dan pengarusutamaan isu keberlanjutan melalui keterlibatan publik.

Laporan ini merekomendasikan penguatan kebijakan daerah, peningkatakn kapasitas sumber daya manusia, serta keterlibatan aktif masyarakat dan sektor swasta untuk mempercepat pencapaian target energi terbarukan. Studi ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam merumuskan kebijakan dan strategi pembangunan energi yang lebih efektif dan berkelanjutan di seluruh daerah di Indonesia.

Kata Kunci: Energi Terbarukan, Inovasi Kebijakan, Ketahanan Energi Daerah, Regional Branding, Transisi Energi

DOI: https://doi.org/10.33116/pyc-br-10

By:
Massita Ayu Cindy P (Purnomo Yusgiantoro Center)
Nadira Asrifa Nasution (Purnomo Yusgiantoro Center)
Hidayatul Mustafidah Rohmawati (Purnomo Yusgiantoro Center)

Berita sebelumyaKaleidoskop Energi Indonesia 2024