Gambar 1. Seluruh pihak yang terlibat dalam program hibah sistem tenaga surya meliputi PYC, IPS, Unhan dan Brigif 3 Angkatan Laut.
International Power Supply (IPS) secara resmi menyerahkan sistem tenaga surya kepada Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan/IDU) sebagai bagian dari program hibah untuk penggunaan di pos militer Sorong. Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), sebagai salah satu penyelenggara, turut hadir dalam upacara tersebut dan menyampaikan pidato singkat untuk mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam program ini. Terdapat pihak-pihak yang lain pada saat upacara, meliputi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), Pasukan Marinir 3 (Pasmar 3), Brigade Infanteri 3 (Brigif 3) Angkatan Laut, Komando Armada 3 (Koarmada 3), dan Perwakilan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut. Hibah dari IPS berupa sebuah 10 kWh sistem tenaga surya dengan tiga komponen utama, yaitu 28 x 345 Wp panel surya, 24 x 2317 baterai Ah, dan sebuah konverter tenaga hibrida (Exeron).
Setelah upacara, acara dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) untuk memberikan lebih banyak wawasan kepada peserta mengenai sistem tenaga surya, termasuk bagaimana caranya bekerja dan apa keuntungannya. Para angkatan laut tertarik dengan presentasi tersebut dan mengajukan beberapa pertanyaan. Selain itu, Ditjen EBTKE juga menyampaikan pidato singkat mengenai target energi terbarukan di Indonesia dan mengajak setiap orang untuk terlibat dalam upaya pencapaian target energi terbarukan sebesar 23% dalam bauran energi Indonesia 2025.
Acara ini merupakan hasil akhir kolaborasi dari tiga institusi, yaitu, IPS, IDU, dan PYC. Kerjasama ini awalnya diinisiasi oleh Duta Besar Indonesia untuk Bulgaria dan Prof. Purnomo Yusgiantoro (Pendiri PYC) di tahun 2017. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penerapan energi terbarukan di Indonesia, khususnya di wilayah perbatasan dan luar Indonesia. Sorong, Papua Barat dipilih karena saat ini area pertahanan baru sedang dikembangkan di wilayah ini, terutama untuk pertahanan angkatan laut, Brigif 3 Angkatan Laut. Pengembangan di area pertahanan tersebut membutuhkan pasokan listrik.