Gambar 1. Direktur Eksekutif PT Geo Dipa Energi, Riki Firmandha Ibrahim, membuka acara dengan membawakan laporan terkini mengenai proyek Dieng 2 dan Patuha 2.

Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) menghadiri groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Dieng 2 dan Patuha 2 pada 25 April 2019 di Dhanapala Hall, Jakarta. Acara tersebut diselenggarakan oleh PT. Geo Dipa Energi sebagai operator kedua lahan panas bumi Dieng dan Patuha. Bapak Riki Firmanda Ibrahim sebagai Direktur Eksekutif PT. Geo Dipa Energi membuka acara dengan mempresentasikan apa yang telah dilakukan selama dua tahun ke belakang, proyek yang sedang dikerjakan, juga rencana proyek PT. Geo Dipa Energi selanjutnya. PT. Geo Dipa Energi telah secara sukses mengoperasikan dua pembangkit listrik tenaga panas bumi berskala besar: PLTP Dieng 1 di Wonosobo, Jawa Tengah, dan PLTP Patuha 1 di Bandung, Jawa Barat. Kedua PLTP tersebut berkapasitas 60 MW. Kapasitas terpasang telah ditingkatkan dari yang asalnya 60 MW pada tahun 2002 menjadi 120 MW pada tahun 2015. Pembangkit listrik tambahan yang baru ini akan memungkinkan PT. Geo Dipa Energi untuk meningkatkan kapasitas terpasang hingga 140 MW di tahun 2020 dan 270 MW di tahun 2022. Selain itu, mereka juga berencana membuka dua PLTP lainnya di Candi Umbul Telomoyo, Jawa Tengah dan di Arjuni Welirang, Jawa Timur.

Pembicara selanjutnya adalah Andrew Jeffries yang merupakan perwakilan Asian Development Bank (ADB). Andrew Jeffries berargumen bahwa risiko dan ketidakpastian proyek panas bumi secara umum lebih tinggi dibanding bisnis energi terbarukan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan panas bumi untuk diawasi oleh konsultan keuangan yang andal untuk menganalisis skala ekonomi proyek berdasarkan modal dan rencana pengeluaran operasional. Sebagai institusi keuangan, ADB berkomitmen untuk mendukung proyek energi hijau di seluruh dunia, seperti Penyimpanan Karbon/Carbon Capture Storage (CSS), energi terbarukan, dan penyimpanan energi.

Terdapat juga dua perwakilan pemerintah; FX Sutijastoto sebagai Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Baik FX Sutijastoto maupun Sri Mulyani mengapresiasi pencapaian PT. Geo Dipa Energy. Target pemerintah terhadap RE sebesar 23% dari total komposisi bauran energi nasional di tahun 2025 harus diikuti dengan komitmen yang kuat dari para pemangku kepentingan. Bahkan, pembangunan juga harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan berdasarkan pertumbuhan ekonomi, perkiraan permintaan listrik, target pemerintah, juga Perjanjian Paris dan Tujuan Pengembangan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Maka, kebijakan yang tepat harus diterapkan sehingga akan menguntungkan semua pihak, termasuk masyarakat dan investor.

Berita sebelumyaGoogle Cloud On Board Jakarta
Artikulli tjetërPeneliti PYC di Acara Socratime Edisi Khusus Tahun 2019 Universitas Katolik Parahyangan

BERIKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini