Gambar 1. E. Haryadi dari Pusat Penelitian Pengembangan PLN memaparkan pengalaman Indonesia dalam integrasi energi terbarukan.
Purnomo Yusgiantoro Center berkesempatan untuk menghadiri “CIGRE Asia-Oceania Regional Technical Meeting and International Conference” yang bertemakan Integrasi Pembangkit Energi Terbarukan ke Sistem Tenaga Listrik yang diselenggarakan oleh Dewan Regional Asia-Oseania CIGRE. Pada hari kedua acara CIGRE Asia-Oceania Regional Technical Meeting and International Conference 2019, penyelenggara mengadakan forum industri, tutorial, diskusi panel, dan sesi paralel presentasi makalah.
Sesi pertama di hari kedua adalah sesi forum industri yang dihadiri oleh pemain industri multinasional dan lokal di industri energi. Pembicara di sesi tersebut datang dari PT PLN, ABB, GE, CPSI, dan LS Cable. Sesi forum industri menyediakan medium bagi para pelaku industri untuk membagikan kemajuan teknologi terkini perihal integrasi energi terbarukan yang bersifat intermiten.
Pada sesi selanjutnya, Christian Schorn, penyelenggara CIGRE C1.30 Kerja Kelompok, menghantarkan sebuah tutorial bertajuk Resiko Teknis dan Solusi Surplus Berskala Besar atau Defisit Pada Generasi Terbarukan. Tutorial ini menunjukkan dampak dan solusi yang ada dari mengintegrasikan energi terbarukan yang bersifat intermiten ke dalam sistem tenaga listrik.
CIGRE juga melaksanakan diskusi pengalaman lapangan yang dihadiri oleh operator sistem dari Indonesia, Thailand, Malaysia, Jepang, India, dan Tiongkok. Diskusi ini bertujuan untuk membagikan pengalaman terkini mengenai pemecahan masalah yang berkaitan dengan jaringan transmisi AC-DC yang dilakukan oleh operator dari tiap-tiap negara. Pembicara pada acara tersebut yaitu Bapak Evi Haryani (Pusat Penelitian Pengembangan PLN), Bapak Suriya Prunhwunmuang (EGAT Thailand), Bapak Suhanee Sutree Chit (Tenaga Nasional Berhad Malaysia), Bapak Takehisa Sakai (MELCO Japan), Bapak Adis Kumar Gupta (India), dan Bapak Ke Wang (State Grid Corporation of China).
