Gambar 1 BP Statistical Review and Energy Outlook 2018 Edition
Pada 22 Oktober 2018, peneliti dari Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) menghadiri acara BP Statistical and Energy Outlook 2018 Edition dengan tema Global Energy: Past, Present, and Future yang diadakan di City Plaza, Jakarta. Acara tersebut diselenggarakan oleh British Petroleum (BP) bekerjasama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Spencer Dale (Group Chief Economist, BP Global), sebagai pembicara, menyampaikan outlook energi global. Ia menyoroti konsumsi energi primer akan terus meningkat secara global. Pada tahun 2017, pertumbuhan konsumsi energi primer mencapai 2,2%. Pertumbuhan gas cukup impresif di tahun 2017 dan mencapai peningkatan 96 juta MSCF. BP memperkirakan permintaan gas akan terus meningkat hingga 2040, dengan Amerika Utara sebagai konsumen terbesar. Terlebih lagi, energi terbarukan menunjukkan eksistensinya yang terus berkembang di energi global dengan pertumbuhan 17% atau 69 miliar TOE. Pertumbuhan energi terbarukan pada tahun 2017 merupakan yang tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa gas dan energi terbarukan memiliki peran penting di masa depan.
Spencer mengatakan bahwa Tiongkok dan India merupakan negara yang mendominasi permintaan energi di dunia. Permintaan energi yang paling signifikan berasal dari sektor industri. Di sektor pembangkit listrik, hampir 50% berasal dari energi terbarukan, disusul batu bara sebesar 44%. Pada outlook energi BP, bahan bakar fosil akan mengalami tren penurunan dan bahan bakar non fosil akan meningkat di masa yang akan datang.
Dalam bauran energi Indonesia, hingga 2017, konsumsi minyak bumi terus menurun, namun sebaliknya, batu bara terus meningkat. Selain itu, ekspor neto batu bara di Indonesia juga mengalami peningkatan selama sepuluh tahun terakhir. Bapak Jaffee Arizon Suardin selaku Deputi Perencanaan SKK Migas menambahkan, meski energi terbarukan cenderung meningkat, migas tetap optimis ke depan dapat menjalankan perannya sebagai penggerak perekonomian nasional.