Gambar 1 Alexander Rangelov (CEO IPS) menjelaskan tentang EXERON Technologies kepada para peserta

Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan), Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), dan International Power Supply (IPS) Bulgaria mengadakan acara penelitian gabungan di Sorong, Provinsi Papua Barat pada 28 – 29 Agustus 2018. Acara diawali dengan presentasi dan diskusi kepada para pemegang kepentingan di Swiss-Belhotel Sorong pada hari Selasa, 28 Agustus 2018. Pembicara adalah Laksamana Muda Sulistiyanto, SE, MM, M.Sc., PSC (Dekan Manajemen Pertahanan Unhan), Laksamana Pertama Dadi Hartanto, M.Tr (Han) (Kepala Staf Angkatan Laut Armada III Angkatan Laut Indonesia), Alexander Rangelov (Kepala Eksekutif IPS Bulgaria), dan Kolonel (Angkatan Laut) Dr. Yanif Dwi Kuntjoro, M.Si (Sekretaris Program Ketahanan Energi Unhan). Sesi ini dimoderatori oleh Mirza Laharsya Suarga (Mahasiswa Program Ketahanan Energi Unhan).

Presentasi ini dihadiri oleh berbagai instansi, seperti TNI AL Armada III, TNI AL 3, Pangkalan Induk TNI AL XIV Sorong, Kodam 171/Praja Vira Tama, PLN Daerah Sorong, Wakil Bupati, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Daerah Sorong dan Pemerintah Daerah Sorong, Papua Barat. Presentasi ini memaparkan kerjasama penelitian gabungan antara Unhan, PYC, dan IPS dengan tema “Manfaat Penerapan Solar Home System (SHS) di Sorong, Papua Barat, Indonesia”.

Laksamana Muda Sulistiyanto, S.E., M.M., M.Sc., P.S.C menyampaikan pentingnya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam kegiatan perguruan tinggi. Ia mengatakan penelitian gabungan antara Unhan, PYC, dan IPS di pangkalan militer di Sorong sangat penting. Salah satu alasan pentingnya adalah bahwa pangkalan besar TNI AL sedang dibangun di Sorong. Selain itu, Sorong dipilih karena banyaknya potensi sumber daya dari energi baru dan terbarukan. Pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian gabungan sangat antusias untuk berkontribusi dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di Sorong.

Kolonel (AL) Dr. Yanif Dwi Kuntjoro, M.Si. selaku ketua tim penelitian gabungan menjelaskan bahwa daerah terpencil di Indonesia membutuhkan listrik. Sebagai contoh, di Sorong Papua Barat rasio elektrifikasi (electrification ratio/ER) adalah sekitar 61,42%, lebih rendah dari ER Nasional (95,35%). Ia mengatakan bahwa Bapak Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, memiliki visi dan misi pembangunan Indonesia yang disebut “Nawa Cita” yang meliputi program yang difokuskan pada pembangunan ketenagalistrikan di Indonesia.

Wilayah Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar. Apalagi di wilayah timur yang memiliki potensi sumber energi matahari sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Pada tahun 2017, rasio elektrifikasi (electrification ratio/ER) nasional mencapai 95,35%, namun untuk beberapa daerah masih kurang, seperti di Sorong Papua Barat (ER 61.42%) dan Atambua, Nusa Tenggara Timur (ER 59.85%). Dalam penelitian gabungan ini, akan dilakukan studi bersama dan perencanaan instalasi proyek awal dari Solar Home System (SHS) di Sorong Papua Barat. Laksamana Pertama Dadi Hartanto, M.Tr (Han) berterima kasih kepada tim peneliti yang telah memilih pangkalan militer di Sorong, khususnya Pangkalan TNI Angkatan Laut Armada III dan TNI Angkatan Laut 3. Ia menjelaskan, selama ini listrik di Sorong Papua Barat sering padam. Bagi pangkalan militer, listrik sangat penting untuk mengakses dan mendukung pertahanan daerah. Saat ini terdapat sejumlah sistem tenaga surya skala kecil di beberapa pos angkatan laut dekat daerah terpencil. Namun, sebagian besar sistem tersebut tidak berfungsi. Harapannya, tim peneliti IPS, UNHAN dan PYC dapat membantu menyelesaikan permasalahan dan memberikan solusi kelistrikan di pangkalan militer tersebut

Alexander Rangelov berjanji akan membantu menyelesaikan masalah kelistrikan di Sorong, khususnya di pangkalan militer. Ia mengatakan bahwa IPS memiliki teknologi EXERON, yaitu teknologi yang cocok untuk dipasang di pangkalan militer. Teknologi EXERON memiliki sistem hybrid yang dapat digabungkan dengan sumber energi cadangan seperti dari PT PLN atau generator diesel yang ada. IPS menjamin teknologi tersebut mampu beroperasi dalam kondisi apapun di Sorong. Satu poin penting adalah bahwa teknologi EXERON disertifikasi oleh sertifikasi militer NATO (AOAP 2110) dan dipatenkan di Amerika Serikat. Untuk pertama kalinya, IPS akan memasang proyek percontohan untuk teknologi EXERON yang mencakup Solar Home System (SHS) di pangkalan militer di Sorong.

Gambar 2 Kunjungan Tim Peneliti Gabungan ke kawasan pengembangan TNI Angkatan Laut 3 di Salawati, Sorong, Papua Barat

Usai acara presentasi dan diskusi, tim peneliti gabungan mengunjungi Pangkalan Militer 3 TNI Angkatan Laut di Salawati, Sorong. Tim mengunjungi lokasi alternatif untuk instalasi teknologi SHS dan EXERON. Kunjungan tersebut didampingi oleh Panglima Pangkalan Angkatan Laut XIV Sorong Laksamana Pertama Rachmad Jayadi, M.Tr (Han) dan seluruh asistennya, Komandan Brigade Infanteri Marinir ke-3 beserta seluruh staf dan Asisten Perencanaan Armada III TNI AL.

Gambar 3 Pertemuan tim peneliti gabungan dengan Kepala Staf Armada TNI AL III

Keesokan harinya (29 Agustus 2018), tim peneliti gabungan melakukan kunjungan ke pangkalan militer Armada III TNI AL. Tim gabungan diterima oleh Laksamana Pertama Dadi Hartanto, M.Tr (Han) (Kepala Staf Angkatan Laut Armada III TNI AL). Di armada, tim berkoordinasi dan bertemu dengan kepala staf dengan perwakilan tentara. Setelah itu, tim berangkat ke Pos Angkatan Laut Waisai dan Raja Ampat untuk mengamati sistem tenaga surya skala mini tersebut. Di Raja Ampat, sistem tenaga surya sangat penting untuk menghasilkan listrik sebagai penunjang kegiatan pariwisata.

Gambar 4 Solar Panel di Raja Ampat

Gambar 5 Kunjungan tim peneliti gabungan ke Pos TNI AL Waisai

Hari terakhir (30 Agustus 2018) tim peneliti gabungan mengunjungi Komandan Pangkalan Angkatan Laut XIV Sorong. Tim melakukan kunjungan untuk melakukan koordinasi teritorial dan perizinan penelitian di wilayah tersebut. Panglima Pangkalan Angkatan Laut XIV Sorong mengawasi komando wilayah laut teritorial. Semua pos patroli dan pos angkatan laut yang dikunjungi tim termasuk pos angkatan laut dengan sistem tenaga surya berada di bawah komando Pangkalan Angkatan Laut XIV Sorong.

Berita sebelumyaThe Indonesian Journal of Energy (IJE) Vol. 1 No. 2 (2018) Telah Diterbitkan
Artikulli tjetërKuliah Umum SKK Migas oleh Prof. Raphael J. Heffron

BERIKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini