Percepatan Pemanfaatan Gas Flare di Indonesia Menuju Zero Routine Flaring (ZRF) 2030

Kam, 19 Sep 2024

15

Gambar 1. Presentasi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi tentang Rencana Aksi Indonesia “Zero Routine Flaring 2030”.

Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) diundang dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang Percepatan Pemanfaatan Gas Flare di Indonesia Menuju Zero Routine Flaring (ZRF) 2030. FGD tersebut diselenggarakan pada 23 Agustus 2019 di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang dikoordinasi oleh Center of Excellence Indonesia. Sesi pemaparan dibagi menjadi tiga sesi, sesi pertama dari Ditjen Migas, kemudian dilanjutkan oleh World Bank dan ditutup oleh para produsen gas flare, antara lain: PT. Refinery Unit (RU) IV Cilacap, BP Berau Ltd., ExxonMobil Cepu Ltd., Asset – 3 PT. Petrokimia Gresik, dan Joint Operating Body (JOB) PT. Medco E&P Tomori Sulawesi.

Pemaparan pertama oleh Ditjen Migas menitikberatkan pada regulasi yang ada terkait gas flare dan kerja sama yang telah terjalin antara Ditjen Migas dan ITB. Kerjasama ini bertujuan untuk mengumpulkan seluruh data gas suar bakar di Indonesia sehingga dapat digunakan untuk analisis ekonomi oleh Lemigas dan Bank Dunia. Presentasi kedua disampaikan oleh Bank Dunia, mereka memaparkan rencana Monetizing Associated Gas Model (MAG). Mereka juga memaparkan salah satu program mereka, Global Gas Flaring Reduction Partnership (GGFR) yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan gas alam yang terkait dengan produksi minyak.

Sesi presentasi terakhir disampaikan oleh para pelaku migas. Mereka memaparkan aktivitas flaring mereka, pemanfaatan gas suar bakar, dan tantangan untuk menghilangkan flaring. Flaring rutin yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut tidak signifikan, namun ada aktivitas flaring lainnya seperti safety purpose flaring dan non-routine flaring. Selain itu, pemanfaatan gas suar bakar yang paling umum adalah untuk penggunaan sendiri, baik untuk pembangkitan listrik fasilitas maupun reinjeksi untuk pemeliharaan tekanan reservoir. Masih sulit ditemukan penggunaan lain dari gas suar bakar selain untuk penggunaan sendiri. Komersialisasi gas suar masih sulit dilakukan karena lokasinya yang tersebar di seluruh lapangan, volume yang berfluktuasi, dan kemungkinan kandungan CO2 yang tinggi, sehingga tidak ekonomis untuk dijual.

Bagikan:

Kegiatan Terkait

Biodiesel sebagai Sumber Energi Alternatif

Seminar Nasional: Regulatory Sandbox untuk Mendorong Inovasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Search