Di era globalisasi yang semakin kompleks ini, tantangan di sektor energi juga semakin beragam. Indonesia dihadapkan pada lonjakan permintaan energi seiring pesatnya perkembangan ekonomi dan pertumbuhan jumlah penduduk. Pada saat ini, sektor energi nasional masih bergantung pada bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam yang mendominasi bauran energi. Ketergantungan ini dapat menimbulkan risiko bagi ketahanan energi dan menyulitkan Indonesia dalam memenuhi komitmen lingkungan. Oleh karena itu, sektor energi di Indonesia memerlukan reformasi untuk dapat mengatasi tantangan kebutuhan energi yang terus meningkat, memperkuat ketahanan energi, dan memenuhi tuntutan keberlanjutan.
Pemerintah Indonesia memiliki target bauran energi baru terbarukan sebesar 23% di tahun 2025. Pada semester I tahun 2024, realisasi energi terbarukan baru mencapai 13%. Hal ini menandakan bahwa masih banyak tantangan yang harus diatasi untuk mencapai target tersebut. Tantangan tersebut mulai dari kendala kebijakan, keterbatasan infrastruktur, hingga keterbatasan kapasitas teknis dan tenaga kerja terampil serta dukungan pendanaan energi terbarukan. Isu lain yang masih menjadi hambatan dalam proses transisi energi adalah inkonsistensi penerapan kebijakan dan lemahnya koordinasi lintas sektor dan juga koordinasi antara pusat dan daerah.
Peneliti Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) melakukan kajian mengenai “Reformasi Sektor Energi Indonesia : Mendukung Transisi Energi Dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan Energi dan Ekonomi”. Dalam kajian ini, tim peneliti mengidentifikasi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendukung ketahanan dan transisi energi melalui reformasi sektor energi dan rekomendasi dalam menghadapi tantangan sektor energi di Indonesia. Melalui penelitian ini, kami berharap dapat memberikan sumbangsih di bidang energi dalam upaya pencapaian target transisi energi.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan pencerahan dan wawasan bagi semua pihak, serta sebagai masukan untuk mencapai ketahanan energi nasional dan mendukung transisi energi secara masif.