Laporan singkat ini membahas strategi regional branding sebagai alat untuk mendorong pengembangan energi terbarukan dan meningkatkan ketahanan energi di tingkat daerah di Indonesia. Fokus utama laporan adalah mengidentifikasi hambatan, peluang, dan praktik terbaik yang dapat memperkuat transisi energi di enam provinsi yang menjadi lokus studi kasus, yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, dan Kalimantan...
Dengan penetrasi internet mencapai 79,5% dari populasi Indonesia, kebutuhan akan layanan data center semakin meningkat seiring dengan transformasi digital yang pesat di sektor pemerintahan, ekonomi, dan layanan publik. Industri data center menghadapi tantangan besar terkait konsumsi energi dan dampak lingkungan, yang menuntut transisi ke energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, air, dan panas bumi. Indonesia memiliki keunggulan kompetitif berupa...
Sektor energi di Indonesia berada pada titik kritis yang menuntut reformasi mendalam untuk menjawab tantangan kebutuhan energi yang terus meningkat, ketahanan energi, dan tuntutan akan keberlanjutan. Sebagai negara berpopulasi terbesar keempat di dunia dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia menghadapi pertumbuhan permintaan energi yang signifikan seiring dengan laju perkembangan ekonomi dan pertumbuhan populasi yang pesat. Namun, sektor energi...
Indonesia, untuk mencapai target bauran energi nasional pada tahun 2050 dan target net zero emission pada tahun 2060, membutuhkan rencana dan strategi, khususnya di sektor ketenagalistrikan. Laporan ini akan menguraikan strategi penguatan sistem kelistrikan di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) Indonesia dengan menggunakan metode kualitatif yang mencakup FGD (Focus Group Discussion), wawancara, dan kunjungan lapangan untuk memahami secara mendalam...
Komitmen Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan dan aksi iklim telah tercermin dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) 2022 serta target Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat. Untuk memperkuat komitmen ini, dibentuklah Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan (Just Energy Transition Partnership/JETP) guna mendukung transisi energi yang berkeadilan dan berkelanjutan. Salah satu aspek penting dari transisi energi berkeadilan adalah integrasi...
In facing climate change and uncertainty in conventional energy supplies, Indonesia put emphasis on the importance of transitioning from fossil to renewable energy sources. Even though this is a national priority, the role of regional government is still limited, hampered by lack of decentralization in energy management and unsupportive regulations. This report explores the strategic role of the regional...
Dalam menghadapi perubahan iklim dan ketidakpastian pasokan energi konvensional, Indonesia menekankan pentingnya transisi dari energi fosil ke sumber energi terbarukan. Meskipun ini merupakan prioritas nasional, peran pemerintah daerah masih terbatas, terhambat oleh kurangnya desentralisasi dalam pengelolaan energi dan regulasi yang belum mendukung. Laporan ini mengeksplorasi peran strategis pemerintah daerah dalam mempercepat transisi energi di Indonesia, dengan fokus pada tantangan...
Kebijakan hilirisasi minyak dan gas (migas) serta mineral batubara (minerba) menjadi salah satu fokus pemerintah untuk mengoptimalkan sumber daya alam. Selain dapat meningkatkan nilai tambah, hilirisasi migas dan minerba memiliki berbagai manfaat seperti diversifikasi ekonomi, peningkatan investasi, dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat dalam hilirisasi migas dan minerba di Indonesia. Tim peneliti...
Kebijakan hilirisasi migas dan minerba adalah fokus utama pemerintah indonesia untuk mengoptimalkan sumber daya alamnya. Laporan ini mengevaluasi tahapan hilirisasi dari sektor minyak bumi, gas alam, mineral, hingga batubara dengan menggunakan metodologi political, economic, social, technological, environment, and legal (pestel) dan konsep efek trickle down. Tujuannya adalah menilai faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kebijakan hilirisasi di indonesia. Melalui kerangka pestel,...
IMG_9531
Prof. Purnomo Yusgiantoro, Ir., M.Sc., M.A., Ph.D.

Purnomo Yusgiantoro adalah Pendiri Purnomo Yusgiantoro Center (PYC). Memperoleh gelar Sarjana (Ir) dari Teknik Perminyakan dari Institut Teknologi Bandung, Indonesia; MSc di bidang Teknik dari Colorado School of Mines, AS; MA di bidang Ekonomi dari University of Colorado, AS; dan PhD di bidang Ekonomi Mineral dari Colorado School of Mines, AS. Sejak tahun 2014, Purnomo banyak mendedikasikan waktunya, ilmu, dan kemampuannya untuk mengajar mata pelajaran ekonomi energi di Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain itu, Purnomo adalah Co-Founder Universitas Pertahanan (Unhan), Indonesia yang mengajar mata kuliah ketahanan energi hingga saat ini. Saat ini beliau menjabat sebagai Penasihat Senior Kantor Eksekutif Presiden Republik Indonesia.

Ia memiliki pengalaman yang luas dalam bekerja dan berkontribusi di sektor energi dan pertahanan Indonesia. Ia bekerja sebagai konsultan untuk Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB) di bidang ekonomi energi dan pembangunan berkelanjutan. Ia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Komisaris Pertamina. Purnomo juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Badan Pertahanan Nasional (Lemhannas). Purnomo adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia selama tiga periode berturut-turut, dari tahun 2000 hingga 2009. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia antara tahun 2009 dan 2014. Di ranah global, Purnomo menjabat sebagai Gubernur Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Sekretaris Jenderal serta Presiden, berkedudukan di Wina, Austria. Ia juga mengemban tanggung jawab sebagai Ketua ASEAN Ministers of Energy Meeting (AMEM). Ia melanjutkan pengabdiannya pada pengembangan sektor energi dengan mendirikan PYC pada tahun 2016.