Gambar 1. Prof. Purnomo Yusgiantoro dan Paulus Bambang Widjanarko Santoso sebagai pembicara Seminar IEEE.

Prof. Purnomo Yusgiantoro, pendiri dari Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) mendapatkan undangan untuk menjadi pembicara di Fusion Seminar: Technosapiens oleh IEEE ITB Student Branch. Acara diselenggarakan pada tanggal 12 Oktober 2019 di Sabuga, ITB. Seminar ini bertujuan untuk mendiskusikan bagaimana kemajuan teknologi dapat meningkatkan perkembangan manusia. Pembicara pada acara tersebut adalah Paulus Bambang Widjanarko Santoso dari PT Astra Internasional Tbk dan Prof. Purnomo Yusgiantoro dari Purnomo Yusgiantoro Center.

Bapak Paulus menyampaikan presentasi dengan tema peran industri dalam pengembangan manusia (Astra Case). Bapak Paulus memaparkan perspektifnya tentang bagaimana industri mengalami transisi dan menekankan dampak revolusi industri 4.0 untuk ekonomi, bisnis, dan perorangan. Bapak Paulus juga menceritakan tentang bagaimana era digital membawa perubahan dalam pertumbuhan industri, lahan pekerjaan dan etos kerja. Selain itu, revolusi industri juga membawa perubahan terhadap model-model operasi, data-enhanced products, dan kebutuhan inovasi. Terakhir, bapak Paulus menyimpulkan bagaimana seorang individu akan menghadapi berbagai tantangan, seperti perubahan keterampilan yang dibutuhkan, perlunya moralitas dan etika yang kuat, serta gagasan yang inovatif.

Pada sesi selanjutnya, Prof. Purnomo Yusgiantoro menceritakan tentang peran akademisi dalam meningkatkan pembangunan sumber daya manusia di era revolusi industri 4.0. Beliau memulai presentasi dengan memaparkan konsep indeks perkembangan manusia yang diperkenalkan oleh UNDP. Indeks tersebut diukur berdasarkan umur dan kebahagiaan hidup, ilmu pengetahuan, dan standar hidup yang layak. Prof. Purnomo Yusgiantoro juga menekankan bahwa indeks ilmu pengetahuan Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan dua aspek lainnya. Kemudian, Prof. Purnomo menyampaikan materi mengenai revolusi industri yang akan mempengaruhi sistem pendidikan, tren pekerjaan, perubahan teknologi, perilaku pelajar, dan kompleksitas masalah. Prof. Purnomo menghimbau lembaga pendidikan untuk dapat beradaptasi dengan perubahan, mengadopsi kemajuan teknologi kedalam sistem pendidikan, dan mempererat kerja sama dengan pemerintah, industri, dan masyarakat.

Berita sebelumyaLokakarya Nasional Minyak dan Gas ke-2
Artikulli tjetërSeminar Kepemimpinan di Junior Chamber International (JCI) Indonesia

BERIKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini