Gambar 1 Anggota dewan Indonesian Institute for Energy Economics (IIEE) mengambil foto bersama dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Prof. Bambang Brodjonegoro

Pada tanggal 16 November 2018, Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) menghadiri acara “Indonesian Energy Economics Forum 2018: The Role of Energy and Mining in Achieving Indonesia Prosperous Based on Pancasila” di The Dharmawangsa Hotel, Jakarta. Acara tersebut diorganisir oleh kolaborasi antara Indonesian Institute for Energy Economics (IIEE) dan BIMASENA – The Mines and Energy Society.

Pidato utama disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Prof. Bambang Brodjonegoro yang berfokus pada aspek ekonomi energi dan juga peranan non pemerintahan. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya inisiatif pengembangan energi rendah karbon untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia. Di masa depan, inisiatif pembangunan rendah karbon akan dikampanyekan langsung oleh Presiden Indonesia terpilih berikutnya. Selanjutnya, Prof. Bambang Brodjonegoro juga menyampaikan bahwa pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral di Indonesia harus memperhatikan beberapa aspek penting, seperti (1) kebutuhan energi dalam negeri; (2) peningkatan nilai tambah komoditas ekspor; (3) multiplier effect dalam pembangunan lokal dan regional; dan (4) peningkatan penyerapan lapangan kerja dalam perencanaan pembangunan rendah karbon nasional. Pengembangan energi terbarukan perlu diperhatikan karena berdampak dengan ketersediaan energi bagi masyarakat untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah. Selain itu, kesadaran efisiensi energi dan konservasi juga harus ditingkatkan, terutama di sektor industri dan komersial.

Setelah pidato utama, acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi panel. Panel sesi pertama dimoderatori oleh Bapak Suyitno Patmosukismo dari Tim BIMASENA Energy. Dalam sesi ini, terdapat perwakilan dari kedua calon presiden 2019 yang memberikan presentasi terkait strategi mereka dalam menghadapi tantangan sektor energi dan pertambangan untuk mencapai “Indonesia Raya Sejahtera Berdasarkan Pancasila”. Di dalam diskusi, kandidat pertama, Joko Widodo dan K.H. Ma’ruf Amin diwakili oleh Arif Budimanta, sementara kandidat kedua Prabowo Subianto dan Sandiaga S. Uno diwakili oleh Bapak Sudirman Said. Selain itu, turut hadir Ibu Asclepias Rachmi Indriyanto sebagai Ketua IIEE dan Bapak Budi Gunadi Sadikin (Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium Persero (INALUM)) sebagai pembicara yang mewakili pakar energi Indonesia. Dalam sesi kedua, terdapat sesi tentang pengalaman dan tantangan di bidang energi, khususnya dalam pengembangan masyarakat. Sesi dibuka oleh Ismid Hadad yang menyampaikan pentingnya sinergi antar pihak dalam menjawab tantangan di bidang energi. Sesi panel kedua dibawakan oleh beberapa pembicara ahli yaitu, Bapak Hakimul Batih (Direktur Eksekutif IIEE), Bapak Riki Frindos (Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI), Bapak Premana W. Premadi (Dosen Astronomi ITB dan Kepala Observatorium Bosscha), Bapak Khidir M. Prawirosusanto (Antropolog UGM), dan dimoderatori oleh Bapak Ahmad Yuniarto (Penasihat Senior Asosiasi Panas Bumi Indonesia, Pendiri dan Ketua Yayasan Biru Peduli). Tujuan dari sesi ini adalah untuk berbagi pengalaman dari berbagai latar belakang dan perspektif dalam membangun masyarakat sekitar.

Berita sebelumyaDiskusi Kelompok Terfokus PYC-ERIA tentang Kebijakan Energi Alternatif untuk Industri Manufaktur: Ketenagalistrikan dan Gas Alam
Artikulli tjetërPertamina Energy Forum 2018

BERIKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini