
Jakarta, 30 Agustus 2025 – Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) bekerja sama dengan Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) kembali menyelenggarakan Kejuaraan Catur Junior ke-6 yang memperebutkan Piala Bergilir Prof. Purnomo Yusgiantoro.
Kompetisi ini digelar pada Sabtu, 30 Agustus 2025 di Gedung Serbaguna Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Kejuaraan diikuti oleh 160 peserta catur junior dari berbagai sekolah dan klub catur, terdiri atas 61 peserta kategori usia (KU) 9 tahun dan 99 peserta kategori usia (KU) 11 tahun.
Para peserta tidak hanya berasal dari wilayah Jabodetabek, tetapi juga dari berbagai daerah lain seperti Banten, Bandung, Majalengka, Semarang, Cilacap, Pekalongan, Purbalingga, Yogyakarta, Gresik, Tulungagung, Kediri, Lamongan, Surabaya, Mojokerto, hingga Bandar Lampung.
Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Dewan Pengawas PYC, Bapak Inka B. Yusgiantoro, yang menyampaikan bahwa melalui kejuaraan ini, PYC berharap bukan hanya melahirkan juara-juara baru, tetapi juga membentuk karakter generasi muda yang tangguh, sportif, dan berdaya saing tinggi.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Bapak Laksamana Muda TNI Abdul Riva’i Ras, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi PB Percasi. PB Percasi senantiasa memfasilitasi kegiatan ini karena menjadi bagian dari upaya pembinaan catur nasional.
“PB Percasi dalam setiap waktu terus mengembangkan dan membina percaturan Indonesia khususnya bagi generasi muda dalam rangka membangun karakter, kemampuan, dan bisa menjadi atlet yang berprestasi.”
Beliau juga berharap PYC dapat terus berkontribusi terhadap perkembangan catur di Indonesia, mengingat catur memiliki sejarah panjang sebagai olahraga sekaligus olah otak yang hingga kini tetap diminati masyarakat luas.
Sambutan terakhir oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Bapak Dito Ariotedjo. Menurutnya, catur tidak hanya mengajarkan teknik permainan, tetapi juga membentuk keberanian, kepercayaan diri, dan kemampuan berpikir strategis. Hal tersebut akan menjadi bekal penting bagi anak-anak ketika memasuki dunia pendidikan tinggi hingga karier profesional.
“Dengan bermain catur, sejak kecil anak-anak sudah terlatih berpikir cerdas dan lincah. Itu yang akan membuat mereka sukses, tidak hanya jika ingin jadi Grand Master, tetapi juga di profesi apa pun, entah jadi guru, pengacara, tentara, atau polisi,” jelasnya.
Acara dibuka secara simbolis melalui pemindahan pion putih oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) serta pion hitam oleh Bapak Purnomo Yusgiantoro.
Kejuaraan ini diharapkan dapat menjadi wadah lahirnya bibit unggul catur Indonesia yang mampu berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
Juara 1-20 KU 9
- Christ Tangguh Prio Utomo
- Antareja Junardi
- Muhammad Syafiqul Anam Nasrudin
- Arrasya Hamizan Madani
- Mirza Shabir Al Khalidy
- Chlairynn Brightlynn Handiyono
- Antasena Junardi
- Muhammad Alkhalifi Arsyil Anwar
- Rynheart Blessing Parulian Simanjuntak
- I Made Razqa Dhana Airavata
- Anindita Salsabila Putri Anwar
- Marsya Ayla Anindya Maheswari
- Usman Danish Mustaqim
- Azkayra Rania Dharmawan
- Arkhan Haziiq Madani
- Shopiatun Niswah
- Bernard Emanuel Panjaitan
- Dedi Romadoni
- Karuna Leticia Anandi
- Akmal Maulana Khasan
Juara 1-20 KU 11
- Edson Maxy Wiryanto
- Kyle Darrel Gunawan
- Keanu Dhaumy Alghazziy
- Banyu Wiguno Wening
- Jordan Ferdinand Tan
- Daniel Wayn Ferdian
- Muhammad Saud Al Farabi
- Laura Najwa Niagara
- Sava Amadeus Daniswara Alvael
- Ramot Martua Manalu
- Miko Vincensius Firerry Zega
- Laviena Luthfiyah El Fuady
- Albert Geovano Pasaribu
- Samuel Filbert Pasaribu
- Shine Muller Salim
- Muhammad Naufal Fatahillah
- Muhammad Zhafran Athallah Irawan
- Pramudya Dylan Andrian
- Tedisyah Arya Muhammad
- Kingston Lovendria Tjia





