Gambar 1. Bentuk apresiasi yang diberikan oleh PYC kepada tim Swen IT.
Pada 15 Mei 2019, para peneliti Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) mengunjungi PT Swen Inovasi Transfer (Swen IT) di Ciomas, Bogor. Swen IT memproduksi reaktor biogas terbuat dari kaca serat dan juga memodifikasi beberapa peralatan listrik agar kompatibel dengan penggunaan biogas, seperti pemanas air, kompor, dan oven. Bapak Fadli menyambut para peneliti dan menunjukkan sekeliling Swen IT.
Fadli menjelaskan bagaimana reaktor biogas bekerja, termasuk input yang dibutuhkan untuk reaktor tersebut serta output yang diharapkan. Input utama untuk reaktor biogas adalah kotoran sapi yang dapat dikombinasikan dengan kotoran ayam atau domba serta limbah makanan organik. Kotoran manusia juga dapat digunakan sebagai input selama tidak tercampur dengan air sabun. Kombinasi dari input tersebut akan memengaruhi kualitas biogas yang dapat diproduksi dengan kotoran sapi sebagai input terbaik. Selain biogas, limbah cair yang terbentuk dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Untuk bersaing dengan pupuk yang sudah ada di pasaran, arang sekam, cangkang telur, dan kapur pertanian juga ditambahkan ke dalam pupuk untuk meningkatkan kualitasnya.
Gambar 2. Produk-produk dari Swen IT. (Kiri) Reaktor biogas; (Tengah) Traktor menggunakan biogas; (Kanan) Pemanas air menggunakan biogas
Swen IT memproduksi reaktor biogas dalam berbagai ukuran dan juga dapat dimodifikasi sesuai permintaan. Sebagai contoh, Swen IT dapat memproduksi sebuah reaktor biogas berukuran 4m3 yang memerlukan wilayah seluas 18m2. Reaktor biogas ini sesuai untuk 2 ekor sapi. Di sisi lain, sebuah reaktor biogas berukuran 17m3 sesuai untuk 25 ekor sapi. Selain itu, Fadli juga menyebutkan bahwa kualitas input reaktor dan karakteristik wilayah setempat (keberadaan tanah longsor) dapat memengaruhi umur reaktor biogas. Umumnya, apabila tidak terdapat masalah, reaktor biogas ini diharapkan dapat bertahan kurang lebih 30 tahun.
Di akhir kunjungan, terdapat diskusi singkat di antara para peneliti, Sri Wahyuni (pendiri Swen IT), dan Renita mengenai sistem reaktor biogas dan penerapan serta distribusinya di Indonesia.