Gambar 1. Pusat Studi Energi UGM memperlihatkan buku  “Transisi Energi Berbasis Masyarakat di Pulau dan Wilayah Terpencil” kepada pembicara

Purnomo Yusgiantoro Center diundang oleh Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada untuk menghadiri peluncuran buku terbaru mereka “Transisi Energi Berbasis Komunitas di Kepulauan dan Wilayah Terpencil”. Acara peluncuran tersebut diselenggarakan pada tanggal 21 November 2019 di Jakarta. Penerbitan buku tersebut didukung oleh 18 penulis, empat institusi internal UGM, dan GEF Small Grants Programme (SGP) UNDP.

Acara peluncuran buku dibuka oleh Yani Witjaksono, Koordinator National GEF SGP UNDP, yang dalam sambutannya menyampaikan rasa prihatin terhadap peranan sumber energi yang dapat diperbaharui dalam pembangunan masyarakat. Presentasi utama kemudian disampaikan oleh Charles Meikyansyah, anggota Komisi VII DPR, yang mewakili Deputi DPR Dr. (H.C.) Rachmad Gobel. Charles Meikyansyah mengetengahkan urgensi dan pentingnya sumber energi yang dapat diperbaharui dan transisi energi sebagai isu strategis di Indonesia. Presentasi kedua disampaikan oleh Drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D., Wakil Rektor Penelitian dan Layanan Masyarakat. Drg. Ika Dewi Ana menegaskan bahwa pembangunan masyarakat menjadi tujuan UGM sejak UGM didirikan dan Drg. Ika Dewi Ana menghargai usaha PSE beserta seluruh tim dalam membangun masyarakat dengan menggunakan pendekatan teknologi dan sosial.

Pada sesi berikutnya, PSE menyelenggarakan dua sesi diskusi yang berhubungan dengan isi buku, bagaimana transisi energi dilaksanakan di pulau dan wilayah terpencil. Pembicara dalam diskusi tersebut adalah Rahmawan Budiarto (PSE UGM), Yani Witjaksono (GEF SGP UNDP), Yudi Dwinanda (Staf Ahli Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), dan Dr. Suprapedi (Staf Ahli Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi). Para pelaksana proyek pengembangan teknologi RE di Nusa Penida, NTT, Wakatobi, dan Gorontalo turut diundang pada diskusi kedua. Diskusi-diskusi tersebut menekankan pentingnya pendekatan sosial sebelum pendekatan teknologi diterapkan.

Berita sebelumyaLokakarya Regional Samudra Hindia “Strengthening Tsunami Warning Chain to Critical Infrastructure (Ports, Harbours, and Coastal Airports)”
Artikulli tjetërTOWARD MASSIVE EXPLORATION AND MAXIMIZING UNDEVELOPED RESOURCES

BERIKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini