Gambar 1. Presentasi Utama dalam “Regulatory Sandbox untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan” oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Bapak Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro
Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) menghadiri seminar bertajuk “Regulatory Sandbox untuk Meningkatkan Inovasi” pada hari Kamis, 27 Februari 2020 di Jakarta. Seminar tersebut diselenggarakan oleh Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI) bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung (ITB). Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Bapak Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro.
Seminar diawali dengan sambutan oleh Bapak R.M. Soedjono Respati, ketua MASKEEI. Bapak R.M. Soedjono Respati menyampaikan harapannya terhadap pemerintah Indonesia untuk dapat memberikan perhatian lebih dan menggunakan hasil penelitian lokal sehingga bisa mendorong masyarakat untuk menciptakan lebih banyak inovasi dan penemuan baru. Acara tersebut kemudian dilanjutkan oleh sambutan dari Ketua LPIK ITB, Bapak Sigit P. Santosa. Dalam sambutannya, Bapak Sigit P. Santosa menitikberatkan pada penggunaan produk bersertifikat lokal. Bapak Sigit P. Santosa mendorong pemerintah untuk memperkenalkan konsep peraturan sehingga produk-produk hasil inovasi lokal mendapatkan hak istimewa untuk digunakan.
Agenda ketiga dalam seminar tersebut adalah presentasi utama dari Bapak Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengenai “Regulatory Sandbox untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan”. Bapak Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menekankan pentingnya memprioritaskan sandbox sebagai program jangka pendek. Bapak Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro percaya bahwa regulatory sandbox dapat mengurangi celah antara inovasi dan pemasaran produk. Bapak Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro juga menyarankan pembentukan agen pelayanan masyarakat untuk meningkatkan inovasi di Indonesia dan untuk membantu penerapan sistem triple helix.