Ketua Umum Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), Filda C. Yusgiantoro, turut menghadiri acara bertajuk “Diseminasi Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi Pembangkit dan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam Rangka Mendorong Implementasi Kebijakan Transisi Energi di Sektor Ketenagalistrikan” yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) bekerja sama dengan PLN. Kegiatan ini berlangsung pada 21 Januari 2025 di Hotel JS Luwansa, Jakarta.
Dalam sesi diskusi, Filda menekankan bahwa proses transisi energi dari dominasi energi fosil menuju pemanfaatan EBT membutuhkan pendekatan bertahap yang realistis. Salah satu strategi yang dapat diterapkan selama masa transisi adalah optimalisasi penggunaan gas bumi dan batu bara yang didukung oleh teknologi bersih (clean coal technology) sebagai sumber energi jembatan (bridging fuels). Menurutnya, kedua sumber energi ini masih tersedia dalam jumlah yang relatif melimpah di Indonesia dan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menjamin ketahanan energi nasional sembari menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan.
Namun demikian, ia juga menggarisbawahi bahwa penggunaan gas bumi dan batu bara bersih bukan tanpa tantangan. Beberapa hambatan utama yang dihadapi meliputi tingginya biaya investasi awal, terbatasnya infrastruktur pendukung, serta resistensi dari sebagian masyarakat terhadap penggunaan batu bara, meskipun telah disertai teknologi yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, strategi transisi energi perlu dirancang secara hati-hati, mempertimbangkan kesiapan teknologi, kondisi sosial-ekonomi, serta kebutuhan energi nasional dalam jangka menengah dan panjang.
Melalui forum ini, Filda berharap ada sinergi antara pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan energi yang adaptif, pragmatis, dan berpihak pada keberlanjutan, tanpa mengabaikan realitas sumber daya dan tantangan teknis di lapangan.
